CONTROL BREATHING WHILE RUNNING

Banyak teknik yang bisa digunakan untuk meningkatkan performa lari. Mulai dari gaya berlari sampai mengatur posisi badan. Ada juga teknik yang tidak kalah penting, yaitu mengatur pernapasan ketika berlari. Mungkin terdengar mudah, tapi jika diabaikan, tubuh bisa cepat kelelahan. Untuk itu, ada 4 teknik pernapasan yang perlu kita persiapkan sebelum marathon, yaitu:

Bernapas Melalui Diafragma

Tanpa sadar kita akan bernapas melalui dada ketika berlari. Dengan begitu, bisa jadi tubuh cepat kelelahan, karena rongga untuk bernapas terlalu sempit. Karena itu, ada teknik yang bisa digunakan, yaitu dengan bernapas melalui diafragma. Dengan teknik ini, oksigen yang dihirup bisa lebih banyak daripada biasanya. Sehingga napas tidak mudah sesak dan performa lari bisa lebih maksimal.

 

Cara cepat untuk melatihnya bisa dimulai dari tiduran di lantai sambil memegang perut dan dada. Lalu, tarik napas sedalam-dalamnya dan perhatikan area mana yang naik terlebih dahulu. Biasakan untuk mengalihkan napas menuju perut, melewati dada, lalu hembuskan. Jika sudah terbiasa, pola pernapasan akan terbentuk dan tidak perlu lagi terengah-engah saat berlari.

 

Bernapas Melalui Mulut dan Hidung

Cepat sesak saat berlari bisa saja terjadi. Bisa jadi itu efek hiperventilasi. Maksudnya adalah pernapasan yang tidak terkontrol akibat mengambil napas lewat hidung saja. Kita bisa membiasakannya dengan mengambil napas melalui mulut juga. Dengan begitu, pernapasan akan lebih stabil dan asupan oksigen akan terjaga.

 

Mengatur Ritme Pernapasan

Setelah terbiasa bernapas melalui mulut dan hidung, teknik selanjutnya ialah mengatur ritme pernapasan. Dalam berlari, pernapasan yang teratur juga penting. Kita bisa membiasakannya dengan mengatur napas di setiap langkah. Misalnya, mengambil napas pada dua langkah pertama, lalu satu langkah berikutnya baru dihembuskan. Dengan ritme yang teratur, lari bisa lebih stabil dan terhindar dari resiko cedera.

 

Pemanasan Untuk Sistem Pernapasan

Pemanasan sebelum marathon tidak hanya dilakukan pada area kaki. Penting juga untuk memanaskan sistem pernapasan. Maksudnya adalah mempersiapkan otot diafragma sebelum berlari. Bisa dimulai dari menarik napas panjang, lalu lakukan secara berulang. Jika tubuh sudah merasa rileks, tingkatkan kecepatan lari secara bertahap. Saat napas sudah stabil, lari bisa lebih maksimal dan terhindar dari kram perut saat berlari.

 

Teknik mengatur pernapasan, bisa menyiasati tubuh yang mudah kelelahan saat berlari. Dengan mengatur ritme, cara mengambil napas, dan pemanasan tentunya, performa lari bisa semakin maksimal. Untuk itu, jangan lupa untuk membiasakan diri dan terus berlatih, ya! Let’s Move and Be Unstoppable!